Saturday, October 16, 2010

drive me crazy!!

It seems like I had a very wrong “starting point” in compiling my final assignment. Oh God, please help me get out of this mess. L
I started with too many literatures before I found a certain topic that interests me. Well, it’s not true at all. I was interesting in researching about foreign direct investment. But unfortunately I had no idea of what “question” I want to focus on this topic. Previously I wanted to do a research of the effect of foreign direct investment on the Indonesia economic growth in comparing with China and India cases. But there are so many researches on this field in my college library. My friends said that I should find something different about this “foreign direct investment” topic if I want to make it as my final assignment. Yeah, I need to find something hot and new about it! And you know what? I’m stuck!

I got so stressful with all these final-assignment things. And I feel that everything is just so f*cked up! I got headache almost every night. Everything around me is just not supporting me to get over it soon. The internet connection in my house is the most frustrating factor. I find it so hard to explore something that can give me any inspiration. Later on, I don’t have any laptop to facilitate me doing these whole things. Even I always have to write everything down in a paper, and type it on the computer when I get home. It’s totally exhausted!! I hope I have a laptop or at least a net book to ease my jobs. So I can do my last assignment at my campus with a wi-fi facility and a convenient access to many journal websites.

Oh my God, all these things are felt so burdensome.
Today, I read a course material of scientific writing and presentation technique. And the e-book says that “immersing yourself in the literature before you have found a topic may convince that all interesting questions have already been tackled”. I felt that those words strike me right on my face! And I think I should start from the beginning (again). Sh*t! I did it wrong from the very first time! L

another story of october

Rabu, 13 Oktober 2010 – 10.10 pm

Hari ini ada tiga hal yang membekas di jiwa dan raga aku.
1.      1. Stress melanda karna skripsi
2.      2. Dapet telfon buat magang di Bank Indonesia :)
3.      3. Dicakar si bubu (kucing adek aku) sampe BOLONG

Okay, I’m not in a mood to explain point number one. :D
Jadiii, langsung ke nomer 2!
Yep, someone from Bank of Indonesia called me this afternoon, and told me to come to the office next Monday. Yeaaayy!! It’s such a great news for me :)
Aku udah ngidam banget pengen magang di BI. Daaann rupanya doa aku dikabulkan oleh Allah. THANKS GOD! :)
Ternyata ga diterimanya aku magang di mana-mana waktu itu membawa berkah. Hehe..

Lanjut ke poin nomer 3!
Seperti yang tercantum di atas, aku dicakar bubu sampe boloooong! :(
Waktu aku gendong, tiba-tiba dia loncat dari gendongan aku. And the worst part was, KUKUNYA NANCEP DI TANGAN AKU!! :((
Ohmygoooddd!! Bahkan aku sampe susah ngelepasin kukunya dari tangan aku. Siaaaalll!!!
Waktu aku cuci tangan, yang bikin merinding adalah aku bisa liat lapisan warna putih di bawah kulit aku. Aarrggghh!! Alhasil, perihnya awet banget sampe sekarang, dan rasanya panas ngejalar di sekitar “bolongan” itu!
Eeerrrggghhh!!! I hate cat!!

happy b'day to you, happy lost day to me

Senin, 11 Oktober 2010

HAPPY JOYFUL BIRTHDAY TO MY DOLL, ANNISA AURELIA SILVIA DEWI!
Much of lovelovelovelovelove :-*

Sehubungan dengan ulang taun adek sepupu aku, yang katanya lebih mirip sama aku daripada sama kakaknya sendiri, sebelum ke kampus aku sengaja pergi ke sebuah toko untuk beliin dia kado.

Yayaya, jangan ditanya lagi, aku sangat buta jalanan Bandung kecuali jalanan sekitar kampus-rumah. Hehe.. dan siang tadi aku nekat pergi ke toko yang ada di daerah yang bahkan aku ga tau namanya itu, dan SENDIRIAN. Aku lebih suka pergi sendiri buat cari-cari barang karna aku selalu ngabisin waktu lamaaa banget (malahan kadang lamanya ga wajar) buat milih-milih barang. Kalo sendiri kan ga perlu ada rasa ga enak karna minta anter temen kalo milihnya kelamaan.

Dari mulai berangkat aku udah nanya sama salah satu temen aku:
Aku     : ja, balik ke kampusnya dr situ aku naek angkot apa ya?
Mirja   : naek panghegar-DU na, trs turun di lampu merah trs naek kalapa-dago yang ke arah dago deh
Aku     : yaudah ntr kalo aku nyasar aku sms km lg deh. Hahaha..
Mirja   : oke sip sip na, aku jg lupa sih.
(kira-kira begitulah sms antara aku dan mirja)

Tapi karna ragu-ragu sama sms mirja, aku memutuskan untuk nanya sama tukang parkir di depan toko ybs. Dan jadilah si mang parkir nyegatin angkot panghegar-DU buat aku. “makasih pak” aku bilang sambil tersenyum penuh keikhlasan.

Tapi rupanya senyum ikhlas aku itu dikhianati oleh si mang parkir. Ya mungkin juga ditambah bumbu-bumbu kata-kata aku di sms “kalo nyasar” tadi diaminin malaikat. Daaaann, TERJADILAH! Aku nyasar di negeri antah berantah yang gersang nan padat lalu lintasnya.

Sejujurnya, sesungguhnya, seyogyanya (?), aku udah feeling tuh kalo aku kesasar. Tapi benak setan aku bilang “aduuh plis deh masa di Bandung aja nyasar!!”, dan aku mutusin buat ga nanya ke mang angkot karna malu (dan sekarang aku baru mikir, “aduuuh plis deh mau nanya doang malu!!!!”).

Saking ga apalnya sama jalanan Bandung lautan asmara ini, aku keep positive thinking aja, sampe akhirnya rasanya daerah yang aku lewatin terlalu aneh. Tiba-tiba aja aku lewat stadion persib. What?!! Dimana juga tuh stadion persib?! Trus aku lewatin rel kereta (lagi, setelah waktu berangkat juga lewat rel kereta), jadi aku pikir, “oh kayanya bener deh, kalo tadi lewat rel, sekarang lewat lagi, berarti aku menuju arah yang berlawanan”. HAHAHAHAHAHAHA… BEGONYA AKU!!!!

Ini adalah kedua kalinya aku kesasar di Bandung waktu naek angkot. Dan tanpa rasa penyesalan dan dosa, aku ga belajar dari kesalahan bahwa “malu bertanya itu sesat di jalan”. Aku malah cengengesan sendiri meratapi nasib bodoh aku yang kesasar tapi ga berani turun angkot dan ga berani nanya sama mang angkot di manakah gerangan jiwa-ragaku itu akan dibawanya.

Akhirnya aku memutuskan buat noel punggung mang angkotnya.
Aku : mang, ini ke dipatiukur?
Mang angkot : waaah bukan neng (aku langsung tegang). Ini mah mau ke caheum (OMG! Caheum?? Penampakannya gimana aja aku ga tau!). Harusnya tadi bilang pas di Riau, kan bisa turun di situ (“hadeuh telat deh mang”, pikir aku. Okay okay, my bad L). Ntar aja diturunin di depan ya (“depan mana??”, kata aku dalam hati), ntar naik cicadas yang warna kuning (“oh nooo! Angkot apa lagi itu cicadas???”).
Aku : hehe.. iya mang.. (padahal tegang takut nyasar)

Akhirnya aku diturunin si mang angkot di suatu tempat. Ga tau lah itu di mana. Trus aku nurut deh nyebrang. Tapi aku ragu mau naik angkot warna kuning yang dibilang si mang angkot. Hampir aja aku mau nyebrang ke pos polisi buat pura-pura jadi anak kehilangan ibunya di tengah keramaian pasar, trus minta anter deh ke kampus. Tapi rupanya ada angkot penolong dengan tulisan panghegar-DU yang disetirin ama mang angkot berambut emo warna merah Rancadaka (tempat kkn aku yang punya 7 matahari).

Yep, itu angkot sesungguhnya yang akan membawa aku ke habitatku. Makasih mang angkot emo!

Well, kesimpulannya adalah:
1.  Bawa kompas waktu pergi ke daerah yang tidak kamu kenal (ngaruh banget, tau kampus di arah mana juga engga). Mungkin sebaiknya bawa GPS.
2.  Do not trust anybody! (sekedar nasehat karna aku udah dibikin nyasar sama mang parkir di toko !@#$%

Tapi kayanya most of all, yang paling penting adalah “JANGAN PERNAH MALU BERTANYA KALAU KAMU BODOH”.


Panjangnya postingan aku kali ini. :D enjoy it!

Monday, October 11, 2010

virginity

Selasa, 5 Oktober 2010, 12.00 am

Malem ini aku masih terjaga untuk baca-baca jurnal. Beberapa waktu yang lalu aku denger dari acara TV di belakang aku yang membahas tentang keperawanan. An useful program.

Menurut aku pribadi, isu tentang keperawanan itu penting banget. Yeah, you know, nowadays eastern people act like they’re western, right? Salah satunya tentang menjaga keperawanan dan keperjakaan kita.

Di acara TV tadi aku denger tentang hasil penelitian yang menunjukkan kalo sebagian besar laki-laki di Indonesia masih mengharapkan bisa punya istri yang perawan. Well, that is very human, isn’t it? Tapi kayanya kita harus kembali ke pertanyaan mendasar. Apa mereka yang menginginkan istri yang perawan itu juga masih perjaka?

We all knew that there’s no conventional way to figure out men’s virginity. That’s an advantage for them. Well, that’s not the point I’m talking about. It’s about how we value ourselves with our virginity.

Okay, let’s make it straight. Keperawanan yang aku maksud di sini bukan dari judgement tentang apakah kita, para wanita, masih punya selaput dara atau engga. Bahkan katanya ada lho cewe yang emang terlahir tanpa selaput dara. Ada banyak cara kita bisa kehilangan selaput dara, misalnya waktu kita main karate, naik sepeda di jalan berbatu (it was really happened to my bestfriend), jatuh dengan posisi ngadengkang dsb., dan terakhir dengan berhubungan seksual.

Menurut aku, mau masuk ke zaman semodern apapun kita, virginity is our great value. Itu adalah suatu hal yang harus kita jaga, sampe tiba saatnya kita bisa melepas itu secara halal. Adanya opini kalo masih perawan itu ga gaul lah atau segala macem, menurut aku itu semua sangat non sense. What a crazy rule! And I have no idea who the hell was created such a rule.

Buat aku, pentingnya menjaga keperawanan dan keperjakaan kita adalah saat kita menikah nanti, ada sesuatu yang memang cuma bakal kita bagi sama pasangan kita. Dan itulah yang bakal membuat pernikahan itu spesial. Menurut aku, even di era globalisasi ini, pernikahan itu masih sesuatu yang sakral.

It’s worth a lot to keep your virginity till the right time. Like the philosophy, “save the best for the last”. Rasanya sayang aja, kalo kita, terutama para wanita, mau dibodoh-bodohi oleh orang bodoh to have sex with them before married. I think that’s nothing wrong with holding our sexual desire till the appropriate time and absolutely with an appropriate guy. It’s worth waiting, isn’t it? Yeah, for the sake of yourselves, girls! J

hrd reunite

Sabtu, 2 Oktober 2010

Hari ini aku dan keluarga HRD-ku tercinta akhirnya merealisasikan acara makan-makan yang udah kita rencanain dari jaman jahiliyah.
Yeaaayy! Hanamasa!
Acara makan-makan ini bikin aku bener-bener kangen sama masa-masa jadi pengurus HIMA dulu. Serunya kumpul sama mereka, rapat bareng, bercanda ini itu, atau bahkan cuma ngobrolin hal-hal ga penting lainnya.

Personil-personil HRD yang rakus-rakus itu adalah:
1.      Andina Dian Rosita (aku sendiri)
2.      Faisal Riyadi a.k.a Ical
3.      Dessy Vania alias Chung
4.      Avshanti Kusmala Devi (Devi)
5.      Enjun Fajar Sadida atau Enjun atau @enjunpyo (-__-)
6.      Frisky Septadian atau Ichi atau Mas’e
7.      Friztika Anandita (Frizti)
8.      Johannes Pasaribu (Jo)
9.      Ria Juwita Irsandiari (Ria)
Dan ditambah satu orang lagi, yaitu Ridela Sheila atau Dea atau dedel freelance photographer :p, yang tidak lain dan tidak bukan adalah pacarnya ical.

And today, I had a blast! Seneng banget rasanya bisa ngerasain quality time bareng mereka (lagi). Keberingasan pun dimulai setelah beberapa detik kita duduk di bangku hanamasa. Hahaha.. Keluar semua deh sifat barbar nya. Nyomot ini dan itu, panggang-panggang segala macem daging, eeh ujung-ujungnya banyak yang ga kemakan. Trus lipetan kertas kecil di meja menyadarkan kita semua. Di kertas itu ditulis bla bla bla, yang intinya kita ga boleh menyia-nyiakan makanan pemberian Tuhan. Untungnya abis gitu datanglah si Enjun yang kita bodoh-bodohi untuk makan daging yang udah ga mau kita makan karna udah dingin. Sorry Njun :D

Sekitar jam 4-an gitu, aku mulai kekenyangan. Perut rasanya udah mancung semancung mancungnya. Gimana engga, aku makan macem-macem daging, pudding, orange juice bergelas-gelas, es krim, dan iga bakar setengah piring. Keliatannya emang cuma 5 macem, tapi daging-dagingan yang aku makan itu buanyak buanget!

Akhirnya setelah kita semua mulai cape ngunyah dan ngantuk karna kekenyangan, kita cuma duduk-duduk sambil ngobrol dan bercanda-bercanda, dan tentunya ga lupa foto-foto. Sebenernya aku pengen nunjukkin foto-foto kita hari ini, tapi semuanya ada di kamera ical dan enjun. Jadiii, coming soon deh fotonya yaa.

Sekitar jam 5-an, kita semua akhirnya memutuskan untuk pulang. Dan aku manggil waitress, “Mba, mba, minta bill nya ya”. Beberapa saat kemudian, dateng deh kertas keramat itu. Daaann, jeng jeng jeng, satu juta dua puluh delapan ribu rupiah. HAHAHAHA…

Kita semua langsung ketawa ngakak abis-abisan. Hahaha.. Perjanjian di awal adalah, uang yang dipake buat bayar itu sisa profit HRD sejumlah 575.500 rupiah, dan sisanya dibayarin ical. Si ical pun cuma bengong dan ketawa-ketawa liat angka di bill nya. Hahahahahahahahahahahaha… bahkan sampe sekarang aku masih pengen ketawa.

Akhirnya dengan penuh kepasrahan, ical ngeluarin uang di dompetnya selembar demi selembar. Kita semua cuma ketawa-ketawa menyaksikan adegan itu (bukannya nawarin bayar masing-masing, malah pada diem aja :D). Trus Dea sebagai pacar yang baik ngasih uang juga ke ical untuk meringankan beban hidupnya itu. Hahaha.. Tapi si ical ogah-ogahan nerima dengan alasan GENGSI. -______-

Yak, akhirnya melayanglah uang 1.028.000 rupiah itu dari mata kita semua. Hahahahaha…
A very very BIG THANKS for you, Ical! J
Maafin kami semua yang tega melakukan ini padamu. Semoga amal ibadah kamu dibales sama Yang Kuasa yaa :p

Friday, October 1, 2010

potongan perjalanan skripsi

Kemaren malem akhirnya aku memutuskan untuk mulai memakai sebagian besar kemampuan otak aku untuk mulai ngerjain sripsi, yaa usulan penelitian dulu lah. Aku mulai maksain buat baca jurnal line by line. Hari ini aku melanjutkan kegiatan itu lagi. YES! Membaca jurnal-jurnal yang “sangat menyenangkan”. Hari ini hari pertama aku dapet. Dan EEERRGGGHHHH!!! Rasanya perut aku sakit bangeeett! Duduk ga enak, tiduran ga enak, makan ga enak, baca jurnal sambil guling-gulingan, dan posting ini pun sambil nahan-nahan sakit.

Skip aja deh tentang penderitaan aku yang disebabkan sakit perut itu. You guys must be wondering why I finally decided to start my final assignment. Hmm, dua hari yang lalu, yaitu hari Rabu, aku akhirnya duduk lagi di bangku kuliah, dengerin pak dosen nerangin ini itu, and having chit chat with some friends. Di kelas itu, pak dosen bertanya-tanya tentang skripsi. And then he pointed on me and asked me about how far my final assignment is going. Yaa, dan dengan penuh kejujuran dan ketulusan senyum tanpa dosa, aku menjawab “susah rasanya Pak untuk memulai”. :p

Kemudian pak dosen yang sangat kharismatik itu mulai menerangkan tentang banyak hal. Tapi ada satu hal yang bener-bener membekas di otak aku dan pengeeeenn banget cepet-cepet aku lakuin. He said, “kalian bisa menerapkan filosofi ‘one page a day’ !”

Yep, those words are spinning on my head, all over my head. Aku membayangkan betapa aku bisa menulis skripsi aku dengan sangat produktif kalo aku menerapkan prinsip itu. Maka dari itu aku mulai mau dan memaksakan diri untuk baca-baca jurnal. Beliau juga bilang, “kalau kalian ingin memunculkan ide, kuncinya kalian harus banyak membaca”. Kalimat itu rasanya nampar aku sekeras-kerasnya. Karna aku udah menghabiskan waktu selama sebulan untuk hanya berpikir skripsi aku mau ngebahas apa. Tapi aku malah cuma males-malesan di atas kasur dan di depan komputer, tanpa pernah bener-bener fokus sama jurnal-jurnal yang harusnya aku baca.

Kalo dari awal agustus kemaren setidaknya aku konsisten baca jurnal, mungkin sekarang aku udah beres baca beberapa jurnal penting, dan bahkan mungkin juga aku udah bisa mulai nulis latar belakang buat skripsi aku.

Well, I know, I know, penyesalan memang selalu datang terlambat kan? Kalo datengnya di awal sih namanya kesadaran. :D Yaa, at least aku baru menyia-nyiakan satu bulan, bukan satu semester. And thanks God akhirnya aku tersadar. Better late than never, right?

Just wish me luck, guys! :)