Saturday, October 16, 2010

drive me crazy!!

It seems like I had a very wrong “starting point” in compiling my final assignment. Oh God, please help me get out of this mess. L
I started with too many literatures before I found a certain topic that interests me. Well, it’s not true at all. I was interesting in researching about foreign direct investment. But unfortunately I had no idea of what “question” I want to focus on this topic. Previously I wanted to do a research of the effect of foreign direct investment on the Indonesia economic growth in comparing with China and India cases. But there are so many researches on this field in my college library. My friends said that I should find something different about this “foreign direct investment” topic if I want to make it as my final assignment. Yeah, I need to find something hot and new about it! And you know what? I’m stuck!

I got so stressful with all these final-assignment things. And I feel that everything is just so f*cked up! I got headache almost every night. Everything around me is just not supporting me to get over it soon. The internet connection in my house is the most frustrating factor. I find it so hard to explore something that can give me any inspiration. Later on, I don’t have any laptop to facilitate me doing these whole things. Even I always have to write everything down in a paper, and type it on the computer when I get home. It’s totally exhausted!! I hope I have a laptop or at least a net book to ease my jobs. So I can do my last assignment at my campus with a wi-fi facility and a convenient access to many journal websites.

Oh my God, all these things are felt so burdensome.
Today, I read a course material of scientific writing and presentation technique. And the e-book says that “immersing yourself in the literature before you have found a topic may convince that all interesting questions have already been tackled”. I felt that those words strike me right on my face! And I think I should start from the beginning (again). Sh*t! I did it wrong from the very first time! L

another story of october

Rabu, 13 Oktober 2010 – 10.10 pm

Hari ini ada tiga hal yang membekas di jiwa dan raga aku.
1.      1. Stress melanda karna skripsi
2.      2. Dapet telfon buat magang di Bank Indonesia :)
3.      3. Dicakar si bubu (kucing adek aku) sampe BOLONG

Okay, I’m not in a mood to explain point number one. :D
Jadiii, langsung ke nomer 2!
Yep, someone from Bank of Indonesia called me this afternoon, and told me to come to the office next Monday. Yeaaayy!! It’s such a great news for me :)
Aku udah ngidam banget pengen magang di BI. Daaann rupanya doa aku dikabulkan oleh Allah. THANKS GOD! :)
Ternyata ga diterimanya aku magang di mana-mana waktu itu membawa berkah. Hehe..

Lanjut ke poin nomer 3!
Seperti yang tercantum di atas, aku dicakar bubu sampe boloooong! :(
Waktu aku gendong, tiba-tiba dia loncat dari gendongan aku. And the worst part was, KUKUNYA NANCEP DI TANGAN AKU!! :((
Ohmygoooddd!! Bahkan aku sampe susah ngelepasin kukunya dari tangan aku. Siaaaalll!!!
Waktu aku cuci tangan, yang bikin merinding adalah aku bisa liat lapisan warna putih di bawah kulit aku. Aarrggghh!! Alhasil, perihnya awet banget sampe sekarang, dan rasanya panas ngejalar di sekitar “bolongan” itu!
Eeerrrggghhh!!! I hate cat!!

happy b'day to you, happy lost day to me

Senin, 11 Oktober 2010

HAPPY JOYFUL BIRTHDAY TO MY DOLL, ANNISA AURELIA SILVIA DEWI!
Much of lovelovelovelovelove :-*

Sehubungan dengan ulang taun adek sepupu aku, yang katanya lebih mirip sama aku daripada sama kakaknya sendiri, sebelum ke kampus aku sengaja pergi ke sebuah toko untuk beliin dia kado.

Yayaya, jangan ditanya lagi, aku sangat buta jalanan Bandung kecuali jalanan sekitar kampus-rumah. Hehe.. dan siang tadi aku nekat pergi ke toko yang ada di daerah yang bahkan aku ga tau namanya itu, dan SENDIRIAN. Aku lebih suka pergi sendiri buat cari-cari barang karna aku selalu ngabisin waktu lamaaa banget (malahan kadang lamanya ga wajar) buat milih-milih barang. Kalo sendiri kan ga perlu ada rasa ga enak karna minta anter temen kalo milihnya kelamaan.

Dari mulai berangkat aku udah nanya sama salah satu temen aku:
Aku     : ja, balik ke kampusnya dr situ aku naek angkot apa ya?
Mirja   : naek panghegar-DU na, trs turun di lampu merah trs naek kalapa-dago yang ke arah dago deh
Aku     : yaudah ntr kalo aku nyasar aku sms km lg deh. Hahaha..
Mirja   : oke sip sip na, aku jg lupa sih.
(kira-kira begitulah sms antara aku dan mirja)

Tapi karna ragu-ragu sama sms mirja, aku memutuskan untuk nanya sama tukang parkir di depan toko ybs. Dan jadilah si mang parkir nyegatin angkot panghegar-DU buat aku. “makasih pak” aku bilang sambil tersenyum penuh keikhlasan.

Tapi rupanya senyum ikhlas aku itu dikhianati oleh si mang parkir. Ya mungkin juga ditambah bumbu-bumbu kata-kata aku di sms “kalo nyasar” tadi diaminin malaikat. Daaaann, TERJADILAH! Aku nyasar di negeri antah berantah yang gersang nan padat lalu lintasnya.

Sejujurnya, sesungguhnya, seyogyanya (?), aku udah feeling tuh kalo aku kesasar. Tapi benak setan aku bilang “aduuh plis deh masa di Bandung aja nyasar!!”, dan aku mutusin buat ga nanya ke mang angkot karna malu (dan sekarang aku baru mikir, “aduuuh plis deh mau nanya doang malu!!!!”).

Saking ga apalnya sama jalanan Bandung lautan asmara ini, aku keep positive thinking aja, sampe akhirnya rasanya daerah yang aku lewatin terlalu aneh. Tiba-tiba aja aku lewat stadion persib. What?!! Dimana juga tuh stadion persib?! Trus aku lewatin rel kereta (lagi, setelah waktu berangkat juga lewat rel kereta), jadi aku pikir, “oh kayanya bener deh, kalo tadi lewat rel, sekarang lewat lagi, berarti aku menuju arah yang berlawanan”. HAHAHAHAHAHAHA… BEGONYA AKU!!!!

Ini adalah kedua kalinya aku kesasar di Bandung waktu naek angkot. Dan tanpa rasa penyesalan dan dosa, aku ga belajar dari kesalahan bahwa “malu bertanya itu sesat di jalan”. Aku malah cengengesan sendiri meratapi nasib bodoh aku yang kesasar tapi ga berani turun angkot dan ga berani nanya sama mang angkot di manakah gerangan jiwa-ragaku itu akan dibawanya.

Akhirnya aku memutuskan buat noel punggung mang angkotnya.
Aku : mang, ini ke dipatiukur?
Mang angkot : waaah bukan neng (aku langsung tegang). Ini mah mau ke caheum (OMG! Caheum?? Penampakannya gimana aja aku ga tau!). Harusnya tadi bilang pas di Riau, kan bisa turun di situ (“hadeuh telat deh mang”, pikir aku. Okay okay, my bad L). Ntar aja diturunin di depan ya (“depan mana??”, kata aku dalam hati), ntar naik cicadas yang warna kuning (“oh nooo! Angkot apa lagi itu cicadas???”).
Aku : hehe.. iya mang.. (padahal tegang takut nyasar)

Akhirnya aku diturunin si mang angkot di suatu tempat. Ga tau lah itu di mana. Trus aku nurut deh nyebrang. Tapi aku ragu mau naik angkot warna kuning yang dibilang si mang angkot. Hampir aja aku mau nyebrang ke pos polisi buat pura-pura jadi anak kehilangan ibunya di tengah keramaian pasar, trus minta anter deh ke kampus. Tapi rupanya ada angkot penolong dengan tulisan panghegar-DU yang disetirin ama mang angkot berambut emo warna merah Rancadaka (tempat kkn aku yang punya 7 matahari).

Yep, itu angkot sesungguhnya yang akan membawa aku ke habitatku. Makasih mang angkot emo!

Well, kesimpulannya adalah:
1.  Bawa kompas waktu pergi ke daerah yang tidak kamu kenal (ngaruh banget, tau kampus di arah mana juga engga). Mungkin sebaiknya bawa GPS.
2.  Do not trust anybody! (sekedar nasehat karna aku udah dibikin nyasar sama mang parkir di toko !@#$%

Tapi kayanya most of all, yang paling penting adalah “JANGAN PERNAH MALU BERTANYA KALAU KAMU BODOH”.


Panjangnya postingan aku kali ini. :D enjoy it!

Monday, October 11, 2010

virginity

Selasa, 5 Oktober 2010, 12.00 am

Malem ini aku masih terjaga untuk baca-baca jurnal. Beberapa waktu yang lalu aku denger dari acara TV di belakang aku yang membahas tentang keperawanan. An useful program.

Menurut aku pribadi, isu tentang keperawanan itu penting banget. Yeah, you know, nowadays eastern people act like they’re western, right? Salah satunya tentang menjaga keperawanan dan keperjakaan kita.

Di acara TV tadi aku denger tentang hasil penelitian yang menunjukkan kalo sebagian besar laki-laki di Indonesia masih mengharapkan bisa punya istri yang perawan. Well, that is very human, isn’t it? Tapi kayanya kita harus kembali ke pertanyaan mendasar. Apa mereka yang menginginkan istri yang perawan itu juga masih perjaka?

We all knew that there’s no conventional way to figure out men’s virginity. That’s an advantage for them. Well, that’s not the point I’m talking about. It’s about how we value ourselves with our virginity.

Okay, let’s make it straight. Keperawanan yang aku maksud di sini bukan dari judgement tentang apakah kita, para wanita, masih punya selaput dara atau engga. Bahkan katanya ada lho cewe yang emang terlahir tanpa selaput dara. Ada banyak cara kita bisa kehilangan selaput dara, misalnya waktu kita main karate, naik sepeda di jalan berbatu (it was really happened to my bestfriend), jatuh dengan posisi ngadengkang dsb., dan terakhir dengan berhubungan seksual.

Menurut aku, mau masuk ke zaman semodern apapun kita, virginity is our great value. Itu adalah suatu hal yang harus kita jaga, sampe tiba saatnya kita bisa melepas itu secara halal. Adanya opini kalo masih perawan itu ga gaul lah atau segala macem, menurut aku itu semua sangat non sense. What a crazy rule! And I have no idea who the hell was created such a rule.

Buat aku, pentingnya menjaga keperawanan dan keperjakaan kita adalah saat kita menikah nanti, ada sesuatu yang memang cuma bakal kita bagi sama pasangan kita. Dan itulah yang bakal membuat pernikahan itu spesial. Menurut aku, even di era globalisasi ini, pernikahan itu masih sesuatu yang sakral.

It’s worth a lot to keep your virginity till the right time. Like the philosophy, “save the best for the last”. Rasanya sayang aja, kalo kita, terutama para wanita, mau dibodoh-bodohi oleh orang bodoh to have sex with them before married. I think that’s nothing wrong with holding our sexual desire till the appropriate time and absolutely with an appropriate guy. It’s worth waiting, isn’t it? Yeah, for the sake of yourselves, girls! J

hrd reunite

Sabtu, 2 Oktober 2010

Hari ini aku dan keluarga HRD-ku tercinta akhirnya merealisasikan acara makan-makan yang udah kita rencanain dari jaman jahiliyah.
Yeaaayy! Hanamasa!
Acara makan-makan ini bikin aku bener-bener kangen sama masa-masa jadi pengurus HIMA dulu. Serunya kumpul sama mereka, rapat bareng, bercanda ini itu, atau bahkan cuma ngobrolin hal-hal ga penting lainnya.

Personil-personil HRD yang rakus-rakus itu adalah:
1.      Andina Dian Rosita (aku sendiri)
2.      Faisal Riyadi a.k.a Ical
3.      Dessy Vania alias Chung
4.      Avshanti Kusmala Devi (Devi)
5.      Enjun Fajar Sadida atau Enjun atau @enjunpyo (-__-)
6.      Frisky Septadian atau Ichi atau Mas’e
7.      Friztika Anandita (Frizti)
8.      Johannes Pasaribu (Jo)
9.      Ria Juwita Irsandiari (Ria)
Dan ditambah satu orang lagi, yaitu Ridela Sheila atau Dea atau dedel freelance photographer :p, yang tidak lain dan tidak bukan adalah pacarnya ical.

And today, I had a blast! Seneng banget rasanya bisa ngerasain quality time bareng mereka (lagi). Keberingasan pun dimulai setelah beberapa detik kita duduk di bangku hanamasa. Hahaha.. Keluar semua deh sifat barbar nya. Nyomot ini dan itu, panggang-panggang segala macem daging, eeh ujung-ujungnya banyak yang ga kemakan. Trus lipetan kertas kecil di meja menyadarkan kita semua. Di kertas itu ditulis bla bla bla, yang intinya kita ga boleh menyia-nyiakan makanan pemberian Tuhan. Untungnya abis gitu datanglah si Enjun yang kita bodoh-bodohi untuk makan daging yang udah ga mau kita makan karna udah dingin. Sorry Njun :D

Sekitar jam 4-an gitu, aku mulai kekenyangan. Perut rasanya udah mancung semancung mancungnya. Gimana engga, aku makan macem-macem daging, pudding, orange juice bergelas-gelas, es krim, dan iga bakar setengah piring. Keliatannya emang cuma 5 macem, tapi daging-dagingan yang aku makan itu buanyak buanget!

Akhirnya setelah kita semua mulai cape ngunyah dan ngantuk karna kekenyangan, kita cuma duduk-duduk sambil ngobrol dan bercanda-bercanda, dan tentunya ga lupa foto-foto. Sebenernya aku pengen nunjukkin foto-foto kita hari ini, tapi semuanya ada di kamera ical dan enjun. Jadiii, coming soon deh fotonya yaa.

Sekitar jam 5-an, kita semua akhirnya memutuskan untuk pulang. Dan aku manggil waitress, “Mba, mba, minta bill nya ya”. Beberapa saat kemudian, dateng deh kertas keramat itu. Daaann, jeng jeng jeng, satu juta dua puluh delapan ribu rupiah. HAHAHAHA…

Kita semua langsung ketawa ngakak abis-abisan. Hahaha.. Perjanjian di awal adalah, uang yang dipake buat bayar itu sisa profit HRD sejumlah 575.500 rupiah, dan sisanya dibayarin ical. Si ical pun cuma bengong dan ketawa-ketawa liat angka di bill nya. Hahahahahahahahahahahaha… bahkan sampe sekarang aku masih pengen ketawa.

Akhirnya dengan penuh kepasrahan, ical ngeluarin uang di dompetnya selembar demi selembar. Kita semua cuma ketawa-ketawa menyaksikan adegan itu (bukannya nawarin bayar masing-masing, malah pada diem aja :D). Trus Dea sebagai pacar yang baik ngasih uang juga ke ical untuk meringankan beban hidupnya itu. Hahaha.. Tapi si ical ogah-ogahan nerima dengan alasan GENGSI. -______-

Yak, akhirnya melayanglah uang 1.028.000 rupiah itu dari mata kita semua. Hahahahaha…
A very very BIG THANKS for you, Ical! J
Maafin kami semua yang tega melakukan ini padamu. Semoga amal ibadah kamu dibales sama Yang Kuasa yaa :p

Friday, October 1, 2010

potongan perjalanan skripsi

Kemaren malem akhirnya aku memutuskan untuk mulai memakai sebagian besar kemampuan otak aku untuk mulai ngerjain sripsi, yaa usulan penelitian dulu lah. Aku mulai maksain buat baca jurnal line by line. Hari ini aku melanjutkan kegiatan itu lagi. YES! Membaca jurnal-jurnal yang “sangat menyenangkan”. Hari ini hari pertama aku dapet. Dan EEERRGGGHHHH!!! Rasanya perut aku sakit bangeeett! Duduk ga enak, tiduran ga enak, makan ga enak, baca jurnal sambil guling-gulingan, dan posting ini pun sambil nahan-nahan sakit.

Skip aja deh tentang penderitaan aku yang disebabkan sakit perut itu. You guys must be wondering why I finally decided to start my final assignment. Hmm, dua hari yang lalu, yaitu hari Rabu, aku akhirnya duduk lagi di bangku kuliah, dengerin pak dosen nerangin ini itu, and having chit chat with some friends. Di kelas itu, pak dosen bertanya-tanya tentang skripsi. And then he pointed on me and asked me about how far my final assignment is going. Yaa, dan dengan penuh kejujuran dan ketulusan senyum tanpa dosa, aku menjawab “susah rasanya Pak untuk memulai”. :p

Kemudian pak dosen yang sangat kharismatik itu mulai menerangkan tentang banyak hal. Tapi ada satu hal yang bener-bener membekas di otak aku dan pengeeeenn banget cepet-cepet aku lakuin. He said, “kalian bisa menerapkan filosofi ‘one page a day’ !”

Yep, those words are spinning on my head, all over my head. Aku membayangkan betapa aku bisa menulis skripsi aku dengan sangat produktif kalo aku menerapkan prinsip itu. Maka dari itu aku mulai mau dan memaksakan diri untuk baca-baca jurnal. Beliau juga bilang, “kalau kalian ingin memunculkan ide, kuncinya kalian harus banyak membaca”. Kalimat itu rasanya nampar aku sekeras-kerasnya. Karna aku udah menghabiskan waktu selama sebulan untuk hanya berpikir skripsi aku mau ngebahas apa. Tapi aku malah cuma males-malesan di atas kasur dan di depan komputer, tanpa pernah bener-bener fokus sama jurnal-jurnal yang harusnya aku baca.

Kalo dari awal agustus kemaren setidaknya aku konsisten baca jurnal, mungkin sekarang aku udah beres baca beberapa jurnal penting, dan bahkan mungkin juga aku udah bisa mulai nulis latar belakang buat skripsi aku.

Well, I know, I know, penyesalan memang selalu datang terlambat kan? Kalo datengnya di awal sih namanya kesadaran. :D Yaa, at least aku baru menyia-nyiakan satu bulan, bukan satu semester. And thanks God akhirnya aku tersadar. Better late than never, right?

Just wish me luck, guys! :)

Tuesday, September 28, 2010

when you have to share a bed with a guy

I’ve been wondering how marriage life is. First of all, I couldn’t ever imagine how it feels when I have to sleep with someone (certainly a man) in a single bed. Oh come on, wouldn't it be so weird? Yeah, I mean, when you have to share your bed with a guy, wouldn’t that be the strangest situation ever?

I don’t know, I just have no idea how to express that feeling on my face when there is a guy who lays down on my bed, right next to me, and so close, and he stares at me, may be all night long. Gosh! It’s kind of freak me out. He looks like an alien on my bed, I guess.

Umm, I feel it’s a usual thing if we’re just talking, walking around, staring each other, or holding hands. But, when it comes to the time when we have to share a bed together, I don’t know.. well.. it’s just very unusual, I think.

Yeah, it’s ridiculous! Sooner or later, there will be a guy who sleeps exactly next to me. May be I’m just not ready yet. Haha..

But you know what, I still think that’s weird. I really mean it. Can you imagine when you have to sleep with a guy like this: 


or like this: 


or this one:


or something like this one: 


well, i don't deny that those pictures are beautiful. Who can argue with that? Yeah, they are beautiful. They are gorgeous. But, it's kinda itchy to imagine I myself do such a thing. :D 
Do you think this one better? 


pictures source: google

Monday, September 27, 2010

untittled

I’ve just read  a friend’s tumblr. I like what she wrote. She’s good at English. She said that she’s a writer wannabe. Yes, I do wanna be a writer too. I wanna be such a great writer. I always imagine, someday when I go to a book store, I’ll see my name in a book cover, or may be many kinds of book I hope. I must be so proud if it’s not just a dream.

I’ve learned English in so many ways, except taking any course. I read English writing, I watched western movies with English subtitle, I trained my ear in hearing English conversation, and sometimes I tried to talk in English, and like this one, I tried to write something in English.
I realize that my vocabularies are not much compared with the others, and sometimes I don’t use a good grammar. Well, sorry for that :p

I’m now on my way to make a final assignment of my bachelor degree. Hmm, I didn’t even started it (phew..). yea yea, I know, I really know that I just have a short time in my seventh semester. This semester will be ended in January. Yes, it means four months left.

Ooohh God, help me pleeeeaaassseee! I have no idea how to start it. Okay okay, I’m lying. I knew how to start. But I’m just way too lazing around. Wake me up, please! Hmmh.. how can I’d be a great writer if I don’t start to write anything?

Well, I need some support I guess, from a boyfriend may be. Haha..  Yep, I don’t hava any boyfriend yet, so that I don’t get any support. My friends support me actually. I don’t know, I’m just a little bit confused about all these stuffs.

Yeah, I know this post is not a good post. I don’t even have any certain topic right here. I just wanna talk to someone right now. But there’s no one I can talk with. 

Trip to Lampung

Pagi ini aku baru menginjakkan kaki lagi di rumah, setelah sabtu kemarin aku meluncur ke Lampung untuk acara lamaran kakakku. Yep, Bandar Lampung adalah kota kelahiran aku, dan Sabtu kemarin adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di tanah kelahiran aku itu setelah 18 taun berlalu.

Hmm, sebenernya aku ga terlalu ngerasain suasana kota itu. Karna aku nyampe rumah sodara aku udah malem, cape, trus istirahat. Besok siangnya langsung acara lamaran mas yuda sampe sore. Trus malemnya langsung berangkat pulang. Perjalanan yang melelahkan!

Satu hal yang paling aku suka dari perjalanan kemarin itu adalah waktu di atas kapal feri. :D Pemandangannya indaaaahhh bangeettt… aku langsung mikir, laut seluas itu, padahal kalo di atlas selat sunda kan cuma berapa senti doang. Keajaiban dari Yang Kuasa emang bener-bener ga ada duanya.

Waktu di atas kapal, aku cuma duduk di dek paling atas sambil ngeliatin gelombang air laut. Menurut aku gelombang-gelombangnya bagus banget. Trus aku mulai mikir, mungkin ga sih air laut itu berhenti bergerak? I mean, diem dan tenang kaya air di bak mandi kalo ga diapa-apain.
Rasanya damaaaaiii banget cuma duduk diem sambil liat laut. Malah aku ngerasa perjalanan dua jam itu kurang banget. Aku belom puas liat lautnya. L Kebayang ngga berapa liter itu air laut? Kalo kita mau ngisi bak mandi rumah sampe penuh aja udah lama. Tapi Allah dengan mudahnya bias nyiptain air dalam jumlah semelimpah itu loh. AMAZING!

Tapi aku sedih, soalnya pas di tengah perjalanan, banyak sampah yang dibuang di tengah laut. Siapa sih oknum-oknum yang bertanggung jawab atas kejahatan itu? Di laut kan ada banyak makhluk hidup yang pastinya pengen lingkungan tempat tinggalnya bersih juga. Mending kalo yang dibuang sampah-sampah organik yang bisa diuraikan lagi. Tapi justru banyak banget sampah anorganik kaya plastik dan sebagainya. Mungkin jumlahnya emang ga ada apa-apanya kalo dibandingin sama luas lautannya. Tapi coba bayangin kalo semua orang punya pola pikir yang sama kaya oknum-oknum ga bertanggung jawab itu! Mungkin dalam waktu beberapa lama lagi laut yang indah itu bakalan penuh sama sampah-sampah yang ngalangin oksigen buat masuk ke dalem laut.

Jadi ayo dong kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan bumi ini. Karena Allah nyiptain bumi ini dengan begitu indahnya untuk dirawat dan dilestarikan, bukan untuk dirusak.


pemandangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung
sumber gambar: google

Monday, September 20, 2010

SKRIPSI :)

Setelah berminggu-minggu terombang-ambing sama keputusan bisa skripsi ato ngga semester 7 ini, akhirnya hari ini keputusan finalnya keluar juga. *lega banget*

Kenyataan tentang aku ga boleh skripsi semester ini sehubungan sama adanya kurikulum baru sempet bikin aku down setengah mati. Waktu itu rasanya semua plan kuliah aku yang udah aku susun dari semester-semester sebelumnya, hancur, pupus, musnah, sirna, lenyap gitu aja.

Tapi hari ini mungkin adalah hari paling menggembirakan, karna akhirnya pihak prodi tetep memperbolehkan aku dan banyak temen aku yang lain untuk mulai nyusun skripsi di semester ini. THANKS GOD!

Yaa walaupun memang semester 8 aku masih harus ngulang satu mata kuliah. Tapi aku pikir, at least aku udah mulai nyusun skripsi dari sekarang dan ntar semester 8 aku berharap bener-bener tinggal finishing touch aja.

Akhirnya usaha yang keras dari temen-temen aku dan diiringi doa juga membuahkan hasil yang memuaskan. :) Big THANKS for my best, Muhammad Labib, yang udah banyak banget bantuin aku. You’re my great great great friend of all. I mean, real “great”. :D

Well, I’m officially asking all of my blog readers to help me pray for my last assignment. Wish me luck for all stuffs that related with my last assignment. And it will be a very very BIG THANKS for all of you too :)

Thursday, September 16, 2010

tentang mudik

Udah lebih dari sebulan aku menghabiskan waktu untuk hal-hal ga berguna yang sangat tidak produktif. Contohnya, kebanyakan tidur, nonton dvd, online, dan nonton tv. *sigh
Sejak libur abis beres KKN, aku Cuma ngulang-ngulang aktivitas-aktivitas itu setiap harinya. Hmm, kadang-kadang diselingin maen ke kampus.
Actually, I have no idea what I’ll write down here. I’m just feeling guilty for neglected my bloggieland for couple weeks, after I did the same thing for about a month or more. Sorry then :p.

Okay, let’s talk about MUDIK.
Taun ini adalah taun kedua aku ga melakukan ritual mudik setelah sebulan puasa (ga sebulan juga sih :D). Daaaann, ga mudik itu mengharubirukan suasana lebaran yang seharusnya jadi momen yang paling aku tunggu-tunggu setiap taunnya.

Yep, I miss “mudik” so much! Biasanya aku dan sodara-sodara sepupu aku dan juga kakak aku, bakal malem takbiran di jalan, dan oom dan tante pasti marah-marah karna aku dan sodara-sodara aku lebih suka ngobrol dan bercanda daripada ikut takbiran. Hehe..

I do miss traffic jams, di nagreg, di sana, di situ, dan di mana-mana. Yaa emang sih waktu bener-bener lagi kejebak macet pasti ngeluh terus. Tapi rasanya itu lebih baik daripada aku ngelewatin malem takbiran di rumah kaya taun ini :(

Lebaran yang menyedihkan taun ini. Selain karna THR nya (hehe :D), tapi juga karna suasanyanya. Aku pengen lebaran di rumah mbah di Kediri yang super panas itu. Aku kangen sungkeman sama keluarga, keliling ke rumah sodara-sodara, ngabisin kue lebaran di rumah mbah, beli nasi goreng dan mie goreng hampir tiap malem, rebutan nonton tv sama sodara-sodara, berantem ga penting ama sodara-sodara juga, dimarahin si mbah untuk hal-hal ga penting, dsb.
It’s really sad. :(

Sunday, August 29, 2010

here's the lesson

I don’t know what is so wrong with my life. Sekitar satu tahun (atau lebih) ke belakang ini, aku ngerasa hidup aku sangat kurang beruntung. Well, call me orang yang kufur nikmat. Sebenernya bukan sangat kurang beruntung juga sih. Karena sampe saat ini pun aku masih diberi kesempatan untuk bernafas dan melihat indahnya dunia. Oh, thanks God! Bahkan seharusnya aku bersyukur setiap detik karena keluargaku masih sangat utuh dan sehat walafiat.
Ya, kata-kata “sangat kurang beruntung” itu memang sangat hiperbolis. Karena faktanya memang aku masih sangat beruntung dibandingkan orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung di luar sana. Hmm, mungkin aku cuma belum bisa nemuin kata-kata yang lebih tepat untuk mengekspresikan perasaan aku ini. Well, hancur mungkin? Ga tau lah, dan istilah itu juga ga terlalu penting kayanya, right?
Oke, mungkin aku mau sedikit cerita (don’t you ever believe me it will be “bener-bener sedikit” when I said “sedikit”). Semuanya berawal waktu aku lagi jadi pengurus inti Hima (Himpunan mahasiswa) di kampus. Waktu itu aku bener-bener super sibuk dengan semua rutinitas aku sebagai Kepala Divisi Human Resources and Development, dan juga dengan semua kegiatan-kegiatan Hima lainnya. Tapi jangan salah, bukan Hima ini ujung dari permasalahan aku. Aku bener-bener enjoy dengan semua kesibukan aku. Aku sama sekali ga ngerasa itu semua sebagai beban, karena aku punya orang-orang hebat di sekeliling aku. (hmm, sorry, sedikit mengenang masa-masa indah itu)
Tepat ketika aku jadi pengurus inti Hima itu, keluarga aku dirundung masalah. Hmm, mungkin aku ga perlu cerita detail masalahnya. It has been over a year ago and I’m totally tired to tell the details (again). FYI, masalah keluarga aku ini bener-bener bikin mental aku anjlok dan sejak saat itu rasanya (mungkin ada sedikit unsur sugesti) aku makin sering dikasi ujian yang berat.
Aku ga tau apa aku bener-bener masih inget semuanya. But, I’ll try.. Waktu itu aku nyoba daftar untuk jadi asisten dosen di kampus. Daaan, DITOLAK. Aku mulai menghubung-hubungkan ditolaknya aku itu dengan masalah keluarga aku. Haha, what a silliness! But seriously, waktu itu aku bener-bener ancur rasanya. Aku ngerasa ga berguna banget. Ya tapi itu kan masa lalu, jadi ya sudahlah.
Ada bagian penting yang rasa-rasanya aku lupa, di antara saat-saat itu dan sekarang. Dan aku bener-bener ga inget. Oke, langsung lanjut ke sekarang aja. Sampe sekarang mungkin kondisi keluarga aku belom bisa dibilang bener-bener baik. Tapi memang lebih baik dibanding waktu pertama kali masalah itu membombardir kami.
Sampe sekarang ini, entah udah berapa kali aku ngajuin beasiswa, dan semuanya ditolak. *sigh* Well, itu kesedihan aku yang lain. Satu hal lagi yang bikin aku bener-bener pengen ngejerit sekenceng-kencengnya, aku dapet nilai B- di salah satu mata kuliah utama yang syarat kelulusannya adalah B! Kenapa aku lebay pengen ngejerit? Karena mata kuliah itu harus aku ulang di semester 8. Sementara aku mestinya bisa beres kuliah semester 7. L
Sebelum nilai itu keluar, aku seneng karena kuliah aku bakal cepet beres dan aku bisa cepet cari kerja biar ga usah ngerepotin orang tua aku lagi, om tante aku, dan juga kakak aku. Tapi ternyata dunia itu sangat kejam sodara-sodara! Sekarang aku udah bisa menerima kalo aku harus kuliah sampe semester 8 dan harus mati-matian memperjuangkan nilai mata kuliah keramat itu.
Well, okay, everything happened for reasons, right? Dan aku percaya kalo semua kejadian buruk yang menimpa aku ini pada gilirannya nanti bakal digusur sama keajaiban-keajaiban yang mungkin ga pernah aku pikirin. Hmm, siapa tau biarpun waktu kuliah aku tambah lama, aku bisa dapet pacar yang baik dan ganteng. Hahaha (I wish).
Okay everyone, the lesson is, never regret for what you’ve got. Cause everything happened to you, bad things or a good one, there’s always a God’s hand inside. So, cheers for your life, and life will cheer you back! J Just enjoy every single day of your life, people! There will be no such day as today. Remember that! See you on the next post!

Saturday, August 21, 2010

just another story of holiday

Hello there! :D
Well, it’s been too way long since the last time I wrote here.
Hmm, actually I really love to share my KKN experiences last july. But it’s gonna be a very very long story. I promise you, I’ll tell you about the whole stories (umm, not the whole stories honestly :p).
Yeah, this is Saturday night! And I sit in front of computer, playing tweetdeck, facebook, and blogging. *sigh
It may be the nth Saturday night I’ve been alone and stuck in my computer desk, and I have no idea what number the “n” is. For your information, I’ve been sitting here since I woke up this afternoon (well, not this morning :D). I am so bored with this holiday!
I have no quality activities since the day I came home. I should start to think about my last assignment which I will take at the next 7th semester of my college. But frankly, I am too lazy to start.
See you soon blogsville!

Saturday, June 12, 2010

Because we should be grateful for our life.

Why should we be grateful? It’s a simple question, with a simple answer, yet with a hard implementation. Jawabannya adalah karena kehidupan ini terus berputar. Kita ngga akan pernah tau apa yang akan terjadi beberapa bulan lagi, beberapa minggu lagi, beberapa hari lagi, bahkan beberapa jam di depan kita pun kita ngga tau hal baik atau buruk apa yang akan menimpa kita.  

Mungkin aja saat ini kita bisa tertawa lebar dan menghambur-hamburkan banyak uang. But, we have no idea what will happen in a few days later, rite? Bisa jadi kita akan terpuruk dalam kesedihan, terjerat dalam kemiskinan, dan sebagainya. Lalu apa yang harus kita lakukan saat kita berada dalam episode paling menyedihkan dalam kehidupan kita? Hal pertama yang seringkali kita lakukan adalah mengeluh. Kedua, menangis. Ketiga, meratapi nasib. Keempat, menyalahkan orang lain atas apa yang menimpa kita. Dan kelima, tell God that we surrender. Well, that’s very human.

Aku sendiri ngga memungkiri kalo aku melakukan kelima hal itu di saat-saat terburuk dalam hidup aku (atau lebih tepatnya saat-saat yang aku anggap terburuk dalam hidup aku). Kenapa aku menekankan pada kata anggap? Jawabannya mudah, itu semua bergantung pada sudut pandang kita akan masalah yang kita hadapi. Seringkali, dalam hidup ini kita menilai beberapa pengalaman pahit sebagai our worst condition ever.

Padahal kalo kita telaah lebih mendalam, apa bener orang yang paling sial dan menyedihkan saat itu adalah kita? The answer is NO! Contohnya, saat kita ditimpa musibah kecopetan, dengan isi dompet sebagai berikut:

1.       Uang tunai 300 ribu rupiah
2.       4 buah kartu ATM di bank yang berbeda
3.       2 buah credit card yang baru akan dipakai
4.       Selembar cek yang bisa segera dicairkan

Kita semua pasti akan langsung bersumpah-serapah dan merasa hari itu sangatlah sial. Hal yang biasanya kemudian dilakukan oleh korban kejadian ini adalah menyalahkan dirinya sendiri atau orang lain, dengan bergumam, “coba tadi gue ngga usah keluar rumah” atau “coba tadi gue ga jalan ama si A, pasti ngga akan kecopetan deh” dan seterusnya, dan seterusnya. Ocehan-ocehan untuk menyalahkan setiap orang ini akan terus muncul di kepala kita sampai akhirnya pada suatu titik kita sudah merasa lelah.

Tapi, apa pernah kita melihat sisi baik dari kejadian itu? Jawabannya adalah jarang.
Padahal kalo dipikir-pikir, we’re lucky enough, it’s just our wallet instead of our life. Kalo saat itu si pencopet bawa senjata tajam dan melukai kita sampe nyawa kita melayang, coba bayangin seberapa banyak orang yang akan menangisi kepergian kita dengan cara yang keji itu. Coba bayangin seberapa banyak air mata yang akan dikeluarkan ayah dan ibu kita saat melihat kita terbaring kaku di hadapan mereka.

Ya, itulah yang harus kita syukuri. Kita hanya kehilangan dompet, ngga kehilangan nyawa. Kita ngga pernah tau kan apa yang akan kita dapet di waktu yang akan datang. Siapa tau setelah kehilangan dompet itu, kita dapet uang dalam jumlah yang lebih banyak bulan depan, atau menang undian, dan sebagainya.

Teruuuss, yang jarang banget kita sadari adalah masih banyak orang di luar sana yang bernasib lebih buruk dari kita. Bahkan saat ini pun, saat kita duduk anteng di depan komputer atau laptop, di atas kursi yang nyaman, dan di dalam ruangan ber-AC, banyak orang di luar sana yang sedang memeras keringatnya demi sesuap nasi.

Waktu kita tidur nyenyak di malam hari, di atas kasur yang super empuk, dan memakai selimut tebal yang lembut, banyak bayi, anak kecil, dan orang lansia di luar sana yang terbaring di atas kardus bekas yang digelar di halaman sebuah toko.

Di saat kita menyantap makanan lezat dengan piring yang bersih dan mahal, dan dikelilingi anggota keluarga yang lengkap, banyak anak kecil di luar sana yang makan dari sisa makanan orang lain di tempat sampah, tanpa ditemani kedua orang tuanya.

Yang sejauh ini berusaha aku sampaikan adalah, dalam hidup ini, kita ngga boleh terus-menerus meratapi nasib buruk. Roda kehidupan akan terus berputar. Kalo saat ini kita berada di lembah kehancuran, maka suatu hari nanti kita akan berada di puncak kesuksesan. Jangan pernah melihat ke belakang kecuali untuk mengambil pelajaran dari pengalaman kita. Hal yang harus kita lakukan adalah menatap lurus ke depan dan berjuang untuk hari esok yang lebih baik. Because, yesterday is a lesson, today is a gift, and tomorrow is a surprise. So, enjoy your life! J

Ini beberapa gambar yang mungkin bisa mengingatkan kita tentang betapa indahnya hidup kita.


ketika kita tidur di kasur yang empuk dan hangat, 

ada orang yang tidur di sisi jalan yang keras dan dingin.

ketika kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga, 

ada anak kecil di luar sana yang tidak memiliki orang tua.

ketika kita masih bisa makan bersama keluarga dengan menu yang lezat, 

ada anak-anak kecil di luar sana yang memakan makan yang tidak layak dimakan.

sumber gambar: google