Wednesday, August 24, 2011

Life will bring us to death

Bulan Ramadhan tahun ini, ada dua kabar mengejutkan dan menyedihkan yang aku terima.

Pertama, masih sekitar awal Ramadhan, seorang seniorku, Chandra, angkatan 2006, meninggal dunia karena kecelakaan. Kabarnya mobilnya menabrak sebuah rumah dalam perjalannya dari Bandung kembali ke Sumedang. Lalu sebuah pohon menimpanya, sehingga ia terhimpit di antaranya, dan kemudian meninggal. :'(
Aku memang tidak terlalu mengenal Chandra, tapi bagaimanapun, kami bersekolah di tempat yang sama, di jurusan yang sama. :'(

Kedua, semalam ketika aku baru saja akan memejamkan mataku, sebuah sms mengagetkanku. "Na, kang mardo meninggal"
Astagfirullah.. Seniorku yang kedua ini adalah angkatan 2005. Terus terang, aku adalah salah satu penggemarnya. Dia adalah pemain futsal yang keren. :'( Dia itu, mempesona. :'(
And guess what? Dia meninggal setelah bermain futsal. Kabarnya setelah futsal, dia kejang-kejang. Lalu ia meninggal karena serangan jantung. I couldn't even believe it. Orang sesehat dia yang selalu berolahraga? Lalu kemudian meninggal karena serangan jantung?
Baiklah, aku rasa memang itu semua sudah ditakdirkan oleh Sang Kuasa. Tapi di usia semuda itu, Tuhan? Sungguh?
Ketakutan mulai menjalariku. Siapa yang menduga mereka yang masih sangat muda, dipanggil secepat itu oleh Sang Pencipta? Ternyata benar, kematian itu lebih dekat dari urat nadi kita sendiri.
Aku takut. Aku takut jika aku dipanggil terlalu cepat. Ya Tuhan, aku masih penuh dosa. Aku masih kurang beribadah dan berbuat baik. Dan bagian yang paling aku takutkan adalah jka aku harus dipanggil sebelum aku bisa banyak membahagiakan orang tuaku. :'(
Tolong Tuhan, mereka menaruh banyak harapan padaku. 

No comments:

Post a Comment